Stimulasi, Detesi Dini dan Intervensi Tumbuh Kembang (SDIDTK) Pada Balita Usia Kritis

Kartikaratna Wijayanti 30 Juli 2025 12:28:19 WIB

NGIPAK (SIDA). Rabu (30/07/2025) UPT Puskesmas Karangmojo I melakukan kegiatan rutin Stimulasi , Deteksi Dini dan Intervensi Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada Balita Usia Kritis se Kalurahan Ngipak. Petugas dari Puskesmas Ibu Niken dan Ibu Wasilah didampingi kader Yandu Kalurahan Ngipak dalam melakssanakan kegiatan SDIDTK. Balita Usia kritis yang ada sebanyak 35 anak, hadir pada kegiatan ini sebanyak 31 anak.

Stimulasi, Deteksi Dini, dan Intervensi Tumbuh Kembang Anak adalah serangkaian kegiatan penting untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Deteksi dini tumbuh kembang adalah proses identifikasi dini terhadap kemungkinan adanya gangguan dalam pertumbuhan (fisik) dan perkembangan (motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa) anak.

Tujuan:

  • Mengetahui sejak dini adanya penyimpangan tumbuh kembang.
  • Mencegah gangguan yang lebih berat.
  • Memberikan intervensi lebih awal agar anak memiliki kesempatan berkembang maksimal.

Alat Deteksi:

  • Kartu KMS (Kartu Menuju Sehat) → pertumbuhan (berat badan, tinggi badan).
  • Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) → perkembangan anak.
  • Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
  • Denver II → alat ukur perkembangan anak (lebih rinci, digunakan tenaga profesional).

2. Stimulasi Tumbuh Kembang

Stimulasi adalah rangsangan yang diberikan secara terus-menerus dan berkelanjutan untuk merangsang semua aspek perkembangan anak.

Prinsip Stimulasi:

  • Sesuai usia dan tahap perkembangan anak.
  • Dilakukan oleh orang tua, pengasuh, atau guru.
  • Bersifat menyenangkan, seperti bermain.

Aspek yang distimulasi:

  • Motorik kasar (berjalan, berdiri)
  • Motorik halus (memegang benda kecil, menggambar)
  • Bahasa (mendengarkan, berbicara)
  • Sosial-emosional (berinteraksi, mengenal emosi)

 3. Intervensi Dini

Intervensi dini adalah tindakan korektif ketika terdeteksi adanya keterlambatan atau gangguan tumbuh kembang.

Bentuk Intervensi:

  • Rujukan ke tenaga ahli: psikolog, terapis wicara, dokter tumbuh kembang anak, fisioterapis, dll.
  • Terapi: wicara, okupasi, sensorik integrasi, dll.
  • Pelatihan orang tua: agar tahu cara mendukung perkembangan anak di rumah.

4. Pentingnya Kolaborasi

Peran penting dalam deteksi dini dan intervensi:

  • Orang tua: pengamat utama tumbuh kembang anak.
  • Tenaga kesehatan: bidan, perawat, dokter, psikolog.
  • Tenaga pendidik: guru PAUD/TK yang melihat anak sehari-hari.
  • Masyarakat & Pemerintah: menyediakan akses dan fasilitas.

 Kesimpulan

Stimulasi, deteksi dini, dan intervensi tumbuh kembang bukan hanya tugas tenaga medis, tetapi memerlukan keterlibatan aktif keluarga dan lingkungan. Deteksi sejak dini sangat penting agar anak mendapat penanganan tepat waktu dan memiliki masa depan yang optimal.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar